Tarian adat dayak



   1. Baju Suku Dayak Apo Kayan
         Dayak Apo Kayan merupakan suku Dayak yang berasal dari Hulu sungai Kayan dan dataran tinggi Usun Apau, Baram, Sarawak. Saat ini Dayak Apo Kayan menyebar di daerah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat bagian utara, dan Sarawak, Malaysia. Sub-suku yang termasuk dalam rumpun Apo Kayan adalah Kayan, Kenyah, Bahau, Kelabit, dll. Di Malaysia, Dayak Apo Kayan dikenal dengan sebutan Orang Ulu.

( Baju Suku Dayak Apo Kayan )
         Ciri khas dari Dayak Apo Kayan adalah telinga panjang, serta tato di sekujur tubuh yang menandakan status sosial di masyarakat. Pakaian adat Dayak Apo Kayan biasanya di dominasi oleh warna Hitam, Putih, dan Kuning. Serta dapat ditemukan berbagai hiasan manik-manik dan hiasan bulu enggang.
         Alat musik yang paling terkenal dari rumput Dayak Apo Kayan adalah Kecapi tradisional atau Sape' (Bahasa Kayan) atau Sampe' (Bahasa Kenyah), kecapi ini berbeda dari karungut, berfungsi sebagai alat musik melodis dan ukurannya lebih besar. Selain itu ada juga Gong, Sluding/klentangan, Kadire/keledik (alat musik tiup), dan Antoneng.

   2. Baju Suku Dayak Iban/Laut
         Dayak Klemantan atau disebut juga Dayak Darat mendiami daerah barat pulau Kalimantan. Rumput dayak ini tersebar di hulu-hulu sungai yang ada di Kalimantan Barat dan Sarawak, Malaysia. Dayak Darat di Malaysia dikenal dengan nama orang Bidayuh. Sub-suku dari Dayak Darat adalah Kanayatn, Bidayuh, Ketungau, dll.
Dayak Darat dikenal karena sifat yang ramah dan mudah membaur dengan para pendatang. Banyak dari masyarakat Dayak Darat yang bisa memahat. Di beberapa tempat terdapat pahatan patung menyerupai manusia dikenal dengan nama Pantak yang merupakan warisan dari nenek moyang dari rumpun Dayak Darat.
( Baju Suku Dayak Iban )

         Pakaian tradisional Dayak Darat biasanya didominasi oleh warna merah, kuning, hitam dan putih, dengan hiasan manik-manik. Selain itu terdapat juga rompi dari kulit kayu yang diberi motif tertentu. Untuk hiasan kepala, rumpun Dayak Darat biasanya menggunakan ikat kepala berwarna merah dengan hiasan bulu burung ruai, enggang, atau daun Rinyuakng. Untuk alat musik tradisional biasanya didominasi oleh Suling, Gong, Gendang, dan Kollatung.

   3. Baju Suku Dayak Murut
          Darat Murut merupakan rumpun Dayak yang berasal dari derah utara dataran tinggi pulau Kalimantan. Dayak Murut tersebar di daerah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sabah, Sarawak, dan Brunei. Adapun sub-suku dari Dayak Murut adalah Okolod, Keningau Murut, Paluan, dll.
          Dayak Murut memiliki tarian yang terkenal yaitu tarian Mangunatip. Perkataan Magunatip diambil daripada perkataan "atip" yang bermaksud menekan antara dua permukaan. Penari magunatip memerlukan kemahiran dan ketangkasan yang baik untuk menari melintasi buluh yang dipukul serentak untuk menghasilkan bunyi dan irama tarian tersebut.
( Baju Suku Dayak Murut )

          Pakaian tradisional Dayak Murut untuk pria secara umum terbuat dari kulit kayu atau kain tenun, dengan ikat kepala serta hiasan bulu burung ruai. Untuk wanita, baju tradisional biasanya di dominasi warna hitam dengan hiasan motif berbagai warna. Untuk alat musik, biasanya didominasi oleh Suling, Gong, Kollatung, dan Kadire/keledik (alat musik tiup).

   4. Baju Suku Dayak Punan
         Dayak Punan merupakan rumpun yang mendiami daerah Kalimantan Timur, Kalimatan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Malaysia. Dayak Punan memiliki sub-suku Hovongan, Penan, Uheng Kareho, Punan Murung, Bukat, dll.
Masyarakat Dayak Punan dikenal dari pola hidup yang nomaden atau berpindah-pindah, hal ini berbeda dengan kebanyakan suku Dayak lain yang memiliki rumah panjang sebagai tempat tinggal. 
( Baju Suku Dayak Punan )
        Saat ini kebanyakan dari sub-suku Dayak Punan telah menetap dan membuat komunitas di suatu desa yang tersebar di berbagai daerah.
Pakaian tradisional Dayak Punan biasanya masih sangat sederhana, beberapa dari Dayak Punan juga melakukan tradisi memanjangkan telinga. Alat musik yang biasa dimainkan adalah Suling yang ditiup dengan menggunakan hidung dan Sape' (Kecapi).

   5.  Baju Suku Dayak Ot Danum
        Rumpun Ot Danum atau Rumpun Barito adalah salah satu rumpun Dayak yang meliputi seluruh suku Dayak di Kalimantan Tengah,Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian selatan dan Kalimantan Barat bagian tenggara. Ada yang berpendapat bahwa kelompok Dayak Rumpun Ot Danum merupakan induk bagi Rumpun Dayak Ngaju, namun terkadang kedua rumpun dipisahkan. Sub-suku dari Dayak Ot Danum adalah Ma'anyan, Tunjung, Benuaq, Lebang, Undan, dll.
( Baju Suku Dayak Ot Danum )
        Ciri khas dari Dayak Ot Danum adalah pada beberapa upacara penting, seperti upacara kematian, Dayak Ot Danum menggunakan kerbau sebagai binatang yang dikurbankan selain babi. Di dalam upacara tradisional tersebut, para dukun biasanya menggunakan kalung dengan berbagai ornamen kayu, manik, tulang, dsb.
Pakaian tradisional Dayak memiliki variasi warna beragam, termasuk ikat kepala dan ada beberapa sub-suku Dayak Ot Danum yang juga menggunakan daun kelapa sebagai hiasan. Alat musik tradisionalnya adalah Gong, Gendang, dan Kollatung.


 


Kategori

Kategori